Tips Agar Anak Tidak Stress Menghadapi Ujian Nasional
SDN Sarikarya. Seperti biasanya menjelang ujian nasional semua sekolah meningkatkan dan menambah materi pembelajaran sekolah kususnya yang akan menghadapi ujian nasional baik yang masih di sekolah Dasar kelas VI, kelas IX dan kelas XII. Materi yang dipertajam dan diperbanyak adalah materi yang berkaitan dengan ujian nasional, sehingga nantinya jika sudah waktunya ujian nasional siswa tidak mengalami kecanggungan sehingga dapat menimbulkan stress yang berakibat tidak bisa mengerjakan ujian nasional.
Ujian Nasional ibarat momok yang tidak bisa dihindarkan, dia akan datang pada waktunya. Persiapan dari sekolah-sekolah sejak dini sudah dipersiapkan baik persiapan materi maupun persiapan mental, ini yang sangat mendukung anak bisa menerima pelajaran secara sempurna. Sehingga dengan persiapan mental ini sekolah berharap saat ujian tidak menemui kendala karena shock dan merasa berat. Inilah pokok landasan yang harus di lakukan secara berkleanjutan.
Perihal Ujian Nasional (UN) sering menjadi momentum yang menakutkan bagi anak, sekolah, ataupun orang tua. Betapa tidak, nilai minimum kelulusan ditingkatkan sepanjang tahun, nilai UN menjadi syarat diterima atau tidaknya anak di sekolah favorit, dan banyaknya materi UN yang harus dipelajari anak. Bagi anak yang sudah paham sekalipun, rasa takut gagal tetap membayangi. Tidak jarang, kegagalan dalam UN terjadi bukan karena anak tidak siap, melainkan karena ketakutan berlebihan. Sekolah cemas kalau-kalau nilai UN siswa-siswanya tidak sesuai harapan. Apalagi bila hasilnya jeblok, rusaklah reputasi sekolahnya. Orang tua juga takut dan cemas, sebab kegagalan anaknya pasti merupakan kegagalan mereka juga.
Berbagai trick dan metodepun dipersiapkan kepada anak didik agar supaya selepas ujian nasional baik yang lulus maupun yang tidak beban dan tekanan bisa di antipasi, adalah hal yang benar-benar sangat berat jika masih ada anak didik yang tidak bisa lulus karena nilai yang masih dibawah standart. Inilah yang membuat beban sekolah menjadi berlipat-lipat disamping tuntutan agar anak didik bisa lulus juga masih harus memenuhi standart kelulusan agar semakin baik.